Kamis, 08 Oktober 2009

Kutuk menjadi berkat

Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan ini seperti yang terjadi sekarang ini yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar (kej 50:20)

Ibu sutini, pemilik warung nasi di dekat rumah saya mempunyai pengalaman pahit di masa lalunya. Umur 16 tahun, ia di nikahkan dengan pria yang tidak dicintainya, diceraikan 5 tahun kemudian, dan harus berjuang bersama dua anaknya yang masih balita. Akan tetapi ia tidak pernah menyalahkan siapapun, bahkan dia bertekad untuk tidak mengulangi hal yang sama terhadap kedua putranya. Mereka bebas memilih pasangan hidupnya masing2 tanpa paksaan.

Dalam perjalanan hidup, kita mungkin pernah mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan dari orang lain. Beberapa orang mungkin tidak mau mengingat itu seumur hidupnya. Namun ingatlah bahwa Tuhan dapat memakai hal-hal seperti itu untuk menjadi berkat bagi orang lain

Yusuf adalah salah satu contoh luar biasa bagaimana Allah sanggup mengubah hal yang sangat buruk dalam hidupnya menjadi kebahagiaan, bahkan Dia memberikan "hadiah" yang luar biasa atas kesediaannya menjalani proses yang Allah berikan

Tuhan Yesus adalah teladan terbaik dalam hal ini. Dia mengalami aniaya, penolakan, dinyatakan bersalah tanpa sebab yang jelas, sampai mati di kayu salib, Tuhan Yesus tidak mau membalas dendam. Sebaliknya penderitaan luar biasa yang dialami-Nya kelak dipakai Allah untuk menjadi berkat bagi setiap orang yang mau menerima Dia sebagai Juruslamat, tak terkecuali bagi penganiayaNya

Hari-hari ini mungkin kita sedang mengalami keadaan tidak mengenakkan dan ada banyak pertanyaan di benak kita. Jangan terburu-buru menyalahkan Tuhan atau sesama manusia. Belajarlah untuk merespons seperti Yusuf dan Tuhan Yesus sampai rencana dan kehendak Allah dinyatakan dalam hidup kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar