Jumat, 17 September 2010

Dont take people for granted

Temen saya pernah bercerita tentang seorang lelaki yang dia kenal. Beberapa kali setelah kenalan dengan lelaki ini, sebut saja Charli.

Charli suka sms si Ina dengan isi yang kadang basa-basi, tapi tidak ada kata-kata gombal. Nanya udah makan apa belom? lagi ngapain? hahaha standard banget ya. Tapi begitulah Charli, kata-kata yang disampaikan di sms emang terkesan basa basi dan jaim.

Charli, bisa dibilang cowok yang lumayan jaim. Isi pembicaraannya dengan Ina tentang topik-topik yang tidak mengesankan dia jatuh cinta. Charli tidak pernah bertanya apakah “Ina udah punya pacar?” atau apakah “ina menyukai cowok yg seperti apa?”

“Ehm mungkin Charli tidak mau memperlihatkan bahwa dia sedang jatuh cinta”, begitu pikir Ina. Karna perilaku yang ditunjukkan oleh Charli seperti orang yang sedang jatuh cinta, mengajak jalan, makan ke gereja bareng. Ketika Ina mau bayar makanan atau tiket bioskop, Charlie selalu melarangnya.

Charli sebenernya bukan tipe pria yang suka gombal, dia tipe yang spontanitas, rame, dan lumayan gaul. Sayangnya Ina tipe perempuan yang pendiam, tapi ketika dia sudah lama mengenal seseorang, maka dia akan lebih enjoy bercerita dengan orang tersebut.

Mereka berdua suka menyampaikan isi pikirannya lewat status facebook. Entahlah apakah ini adalah salah satu virus masa kin yang sudah menjamur, tapi mereka lebih nyaman dengan update status. Ketika Ina melihat ada yang koment di statusnya Charli, dengan isi “mau gw cariin pacar gak? tuh ada yg jomblo” Lalu charli membalas statusnya dengan “Boleh aja”. Waduh, pasti Ina merasa marah dengan status ini. Ya bener aja, akhirnya Ina membalas dengan update status “Cariin gw pacar donk.. hahaha”

Guess what?? si Charli malah update status “mengapa kau benar dan aku selalu salah ”

hahaha kenapa coba deh harus update status kaya gitu? apa si Charli gak sadar ya kalo dia udah bikin bete si Ina?

Ina berpikir abaikan status yang dikomentarin ama temennya itu. Yah mungkin aja si Charli cuma iseng doank. Karna Ina tau si Charli tipe orang yang uptodate banget di dunia maya, tapi gak mau keliatan sama semua orang, maka si Ina membuat acount Twiter. Awalnya Ina gak suka twiter, karna menurutnya tidak menarik. Tapi karna Charli lebih sering update status di twiter daripada di fesbuk, maka Ina ingin membuat twiter.

Setelah Charli pindah kantor, ke kantornya yang berada di daerah kuningan, update statusnya tentang seorang perempuan yang dia sebut “Lucu”.

Untuk kesekian kalinya Ina merasa sebal membaca statusnya, dan untuk kesekian kalinya juga dia berusaha mengabaikan status yang cukup membuat hatinya cemburu.

Okelah setelah melihat terlalu banyak tanda bahwa Charli menyukai Ina, sedangkan Charli tidak pernah mau menyatakan isi hatinya, maka Ina bertekad untuk menyatakan isi hatinya. Entahlah apa reaksi yang akan dikeluarkan Charli, yang penting semua perasaan sudah dinyatakan oleh Ina.

Karna Charli menolak ajakan jalan dari Ina dengan alasan ada acara keluarga, maka ina mengurungkan niatnya. Sampai akhirnya dia merasa harus mengatakan semua perasaannya lewat ym.

“gw suka lo” hanya kata itu yang bisa diketik oleh Ina lewat Ym, karna Ina berpikir terlalu cepat menggunakan kata “Cinta”. Jadi lebih baik jika dia menggunakan kata suka.

Hemph.. sepertinya Charli tidak mengerti makna kata suka itu, dia berpikir rasa suka yg disampaikan hanya sebatas teman.

Mungkin emang Charli gak ada perasaan apa-apa. Jadi Ina memutuskan untuk gak menghubungi dia lagi lewat twiter atau apapun jg.

Karna Charli emang kemungkinan gak punya perasaan apa-apa terhadap Ina, dan Ina merasa Charli sudah menjauh secara teratur. Maka Ina berpikir udah gak ada gunanya lagi punya twiter, toh Charli gak akan menggubris dia di twiter, fb, Ym, apalagi sms.

Jadi Ina memutuskan untuk unfollow twiternya. Beberapa hari kemudian Charli baru menyadarinya.

jReeeeennng… tiba-tiba Charli membuat status di FB, yg berisikan “unfolow twiternya”..

Ina kaget karna dia pikir Charli udah gak perduli apapun yg dilakukannya.

Tapi kayanya emang udah telat, karna dengan unfollow atau tidak, tetap tidak akan mempengaruhi perasaan Charli terhadap Ina. Karna Ina udah terlalu lelah menunggu dengan ketidakjelasan. Maka Ina memutuskan untuk pergi secara teratur juga.

Intinya jangan pernah menyia-nyiakan perasaan seseorang, apalagi jika anda memang pernah mencintai orang itu. Jangan merasa seperti seorang “artis” yang selalu dielu-elukan orang karna anda disukai atau dicintai, tapi hargailah dengan cara mencintainya, atau setidak-tidaknya menghargai sapaannya

1 komentar:

  1. Love is when you get jealous of his favourite female fictional character

    BalasHapus