Jumat, 21 Januari 2011

A walk to remember


Hari ini gw nonton film ini A walk to remember, ya ya telat banget. Tapi asli gw beneran baru nonton film ini dari awal sampe akhir. Karna gw pikir film ini semacem roman picisan yang kadang ngebosenin, dulu gw pernah coba nonton film ini.. sampe akhirnya gw bosen dan ninggalin ini film.

Dan yang paling aneh adalah gw nangis ketika nonton film ini, belom pernah gw nangis sampe muka gw merah gara-gara nonton film. Tapi ini bukan hanya muka yang merah, hidung juga ikutan merah. Halah.

Jujur aja gw nangis nonton film ini karna melihat pengorbanan si cowok yang cukup besar buat si Mandy more. Apalagi adegan pas Shane marah sama temennya karna menghina Mandy. Well ini emang cuma film, tapi entah kenapa gw pernah denger cerita yang sama di kehidupan nyata.

Dan air mata gw mulai lebay saat nonton adegan Mandy masuk rumah sakit. Entahlah, apakah gw terpengaruh dengan pikiran gw saat ini. Tapi yang ada di benak gw saat itu, cuma "wow, masih ada ya cowok yang kaya gitu?"
haha.. so sorry, tapi kebanyakan cowok yang gw temuin adalah cowok brengsek, atau pengecut.
Gw terharu pas si lelaki dengan berani ngomong sama bokapnya Mandy

Shane: "pak, saya mau ngajak anak bapak pergi malam minggu ini, boleh?"

Bapaknya: "tidak boleh"

Shane: "bukankah bapak pendeta, yang seharusnya mempraktekan ilmu yang bapak ajarkan?"


Yah adegan ini tepatnya yang membuat gw merasa terharu, ketika seorang lelaki dengan beraninya minta ijin sama bapak sang calon pacar.
Bukannya mau inget-inget masa lalu, tapi gw akuin cuma seorang cowok yang dengan berani datengin bokap gw untuk ngajak gw jalan. Dan pada saat itu, gw sangat menghargai keberaniannya. Mungkin lucu sih, tapi gw selalu membuat image bokap gw agak galak, dengan tujuan pengen tau apa ada cowok yang dengan berani ketemu bokap gw. Sampe akhirnya gw temuin dia yang berani melakukan itu. Ya pada saat itu, sampe suatu saat gw tau semua yang dia lakukan hanya demi sebuah tujuan yang menyakitkan buat gw.

It's okay, I'm okay.. and I know that He always keep me save. Ya, hanya Tuhan yang menjaga gw saat itu. Karena bokap nyokap gw udah percaya banget sama dia saat itu. Untung gw dah pernah ketemu cowok lain yang lebih jahat dari dia, ya itu membuat gw kuat. Gw beruntung punya Tuhan yang mau menjaga gw, yang bisa membuat gw kuat, yang membuat gw bertahan di saat-saat tersulit sekalipun.

Saat ini gw cuma berharap, dan beriman bahwa Dia sudah menyiapkan seseorang yang jauh..jauh..jauh lebih baik daripada pria-pria itu. Dan gw beriman, suatu saat nanti ketika gw bertemu dengan dia sang pendamping hidup gw.. maka dia bisa menghargai gw, mencintai gw..dan gw bisa mencintai dia dengan tulus


Keep us, O Lord, from pettiness. Let us be thoughtful in word and deed. Help us to put away pretense and face each other in deep trust without fear or self-pity. Help us to guard against fault-finding, and be quick to discover the best in each other and in every situation. Guard us from ill temper and hasty judgement; encourage us to take time for all things, grow calm, serene and gentle. Help us to be generous with kind words and compliments. Teach us never to ignore, never to hurt, never to take each other for granted. Engrave charity and compassion on our hearts.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar